Kamis, 26 Januari 2012

Tips menghadapi anak yg tantrum

Tetap tenang dan tidak panik
Melihat anak yang marah dan tidak terkendali,memang sangat merepotkan.Terutama saat melihatnya membahayakan anggota tubuhnya,misal berguling-guling dilantai,memukul-mukulkan kepalanya ke dinding atau memukul-mukulkan tangannya ke kepala.Usahakan tetap tenang dan peganglah dia untuk menghindarkannya menyakiti dirinya sendiri.Hindarkan kemarahan mengendalikan emosi anda,karena semakin anda marah maka ulahnya akan semakin menjadi-jadi.Buatlah zona nyaman di sekitarnya.Hindarkan pula campur tangan orang lain yang akan semakin memperburuk keadaan.

Senin, 09 Januari 2012


                                     Tips Mengatasi Kebosanan Makanan pada Anak

1. Bosan dengan menu makan ataupun penyajian makanan.
Menu makan saat bayi (> 6 bl) yg itu-itu saja akan membuat anak bosan dan malas makan. Belum lagi cara penyajian makanan yg campur aduk antara lauk pauk spt makanan diblender jadi satu. Sama spt
orang dewasa, kalau kita makan dg menu yg sama tiap hari dan disajikan dg campur aduk, pasti akan malas makan. Begitu juga dg pengenalan makanan kasar.

Tips : Tentu saja variasikan menu makan anak. Jika perlu buat menu makan anak min. selama 1 minggu utk mempermudah ibu mengatur variasi makanan. Jadi tergantung pinter-pinter- nya ibu memberikan makanan bervariasi. Spt kalau anak gak mau nasi, kan bisa diganti dg roti, makaroni, pasta, bakmi, dsb. Penyajian makanan yg menarik juga penting sekali. Jangan campur adukkan makanan. Pisahkan nasi dg lauk pauknya. Hias dg aneka warna & bentuk. Jika perlu cetak makanan dg cetakan kue yg lucu.

2. Memakan cemilan padat kalori menjelang jam makan , sehingga anak tidak merasa lapar. Seperti permen, minuman ringan, coklat, hingga snack ber-MSG, dsb. Akibatnya ketika jam makan tiba anak sudah kekenyangan.

Tips : Atur makanan selingan atau cemilan jauh sebelum waktu
makan tiba. Beri juga cemilan yang sehat spt potongan buah, sayur
kukus, keju, yoghurt, es krim, cake buatan ibu, dsb.

3. Minum susu terlalu banyak
Susu di banyak keluarga dianggap sebagai makanan dewa yang bisa menggantikan makanan utama spt nasi, sayur & lauk pauknya Orangtua cenderung kurang sabar memberikan makanan kasar. Atau orang tua sering takut anaknya kelaparan, sehingga makanan diganti dengan susu..Akhirnya, daripada perut si anak tidak kemasukan makanan, diberikan saja susu berlebihan. Padahal setelah anak berusia 1th, kehadiran susu dalam menu sehari-hari bukanlah hal wajib. Secara gizi, susu hanya untuk memenuhi kebutuhan kalsium dan fosfor saja. Kan kalsium dan fosfor ini dengan mudah kita dapatkan
dalam ikan-ikanan, sayur & buah.

Tips : Kurangi susu ! Di atas usia 1 tahun kebutuhan susu hanya 2 gelas sehari. Mulailah melatih anak dg berbagai jenis makanan. Ubah pola pikir orangtua.

4. Terpengaruh kebiasaan orang tuanya.
Anak suka meniru apa yang dilakukan oleh anggota keluarga lainnya, terutama orang tuanya. Banyak perilaku yg dilakukan ortunya ygmempengaruhi perilaku makan anak. Mis. anak yang tumbuh dalam
lingkungan keluarga yang malas makan (ex. diet), akan mengembangkan perilaku malas makan juga. Perilaku lainnya, sering kita jumpai orang tua masih menyuapi anak yang sudah kelas V SD. Akibatnya anak gak terlatih untuk bisa makan sendiri. Perilaku makan yang kurang pas juga spt kebiasaan ortu ketika menenangkan anak yg sedang rewel dengan cara membelikan jajanan yang padat kalori (permen, minuman ringan, coklat, dsb.). Akibatnya anak kekenyangan & malas makan.

Tips :
Perhatikan & ubah kebiasaan & perilaku orang tua kapanpun, termasuk perilaku makan. Ingat, anak merekam, belajar & menerapkan semua hal yg ia dapat dari lingk sekitarnya, terutama ortunya. Biarkan anak mencoba memakan makanan sendiri sejak dini, tanpa disuapi. Gak perlu takut berantakan. Feeding is about learning.

5. Munculnya sikap negativistik è fase normal yg dilewati tiap anak.
Pada usia >2 th, anak sering membangkang / tidak mau patuh. Saat makan tiba, anak terkadang bilang gak mau, makanannya suka dilepeh atau dilempar, dsb. Ini disebut sikap negativistik. Sikap negativistik merupakan fase normal yg dilalui tiap anak usia balita. Sikap ini juga suatu bagian dari tahapan perkembangannya untuk menunjukkan keinginan untuk independent . Jadi batita umumnya ditandai dengan AKU, artinya segala sesuatunya harus berasal dari AKU bukan dari orang lain; intinya power. Nah banyak ortu yg gak memahami hal ini, sehingga lantaran khawatir kecukupan gizi anak tidak terpenuhi, orang tua biasanya makin keras memaksa anaknya makan. Ada ortu yg mengancam anaknya bahkan memukul. Cara2 tsb harus dihindari.

Justru semakin anak pd usia ini dipaksa, justru akan makin melawan (sebagai wujud negativistiknya) . Realisasinya apalagi kalau bukan penolakan terhadap makanan. Bisa dimaklumi kalau ada orang yang
sampai dewasa emoh makan nasi atau sama sekali tak menyentuh daging. Bisa jadi sewaktu masih kecil yang bersangkutan sempat mengalami trauma akibat perlakuan orang tuanya yang selalu memberinya makan secara paksa.

Tips : Pahami kondisi anak dg baik. Jadilah ortu yg otoritatif. Artinya bersikap tidak memaksa, tetapi juga tidak membiarkan begitu saja. Bina komunikasi yg baik dg anak. Bersabarlah menghadapi anak.
Kan rumah adalah madrasah pertama & utama bagi anak.

6. Anak sedang sakit / sedih
Anak tidak mau makan dapat juga disebabkan krn anak sedang sakit atau sedang sedih. Kalau semula anak terlihat aktif, riang dan cerewet, maka di kala sakit ia lebih suka diam dan terlihat malas-malasan.

Tips : Kembali pada konsep bina komunikasi yg baik. Jangan paksakan anak kalau gakmau makan. Beri makanan ringan yg padat kalori, spt makaroni skutel, dsb.

Yg jelas dan perlu diingat baik2 oleh tiap ortu adalah, seberapapun anak gak mau / susah makan, ia tidak akan membiarkan dirinya kelaparan ! Selama mentalnya sehat. Artinya, begitu ia kelaparan, maka ia akan makan.

Tetap kreatif mengolah & menyajikan makanan, bina komunikasi yg baik, terus belajar menjadi ortu & memahami kondisi anak, dan bersabar.

Senin, 21 November 2011

Perkembangan Anak dari Umur 0 hingga 6 Tahun


Tugas : Perkembangan Anak dari Umur 0 hingga 6 Tahun
1.      Anak usia 0 – 1 tahun.
·         Kognitif :
Ø  Pengenalan ciri-ciri orang tua yaitu “ibu” dan “ayah”
Ø  Pengenalan antara orang tua dan keluarga yang lain
Ø  Pengenalan terhadap bunyi-bunyian yang sering
Ø  Pengenalan terhadap pengucapan kata
Ø  Fungsi anggota tubuh. Contoh : tangan
Ø  Mulai mengenal benda-benda. Contoh : mainan
Ø  Mengenal warna atau tertarik pada warna yang cerah dan mencolok

·         Language
Ø  Untuk usia 0-1 tahun bayi hanya bisa menangis, berteriak, dan tertawa untuk berinteraksi dengan orang lain
Ø  Mengajak bayi berbicara menggunakan bahasa ibu/mother tongue
Ø  Mengajak bayi untuk mendengarkan musik
Ø  Pada umur sekian bayi mulai dapat mengucapkan ma…ma…da…da…la…la…dsb
Ø  Mampu bermain permainan yang sederhana. Contoh : ci luk ba
Ø  Senang meniru bernyanyi sambil bertepuk tangan
Ø  Dapat menerima/ mengerti hal-hal sederhana yang di contohkan orang tua

·         Fisik Motorik
Ø  Pada usia 0-3 bulan bayi belum bisa tengkurap namun sudah dapat menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan, memainkan tangannya, dan kakinya
Ø  Dapat memegang benda yang lunak dan tidak berat
Ø  Pada usia 3-6 bulan sering tengkurapkan bayi sampai terbiasa dan sampai bisa tengkurap sendiri
Ø  Pada usia sekian bayi dapat mengangkat kepala tegak ketika tengkurap
Ø  Meraih benda yang ada di dekatnya
Ø  Bayi juga dapat menoleh ke arah sumber suara
Ø  Pada usia 6-9 bulan ajarkan, bantu, latih bayi untuk duduk sampai
Ø  Ajari bayi untuk memegang dan memakan biscuit sendiri dengan tangannya. Pada usia sekian bayi sudah bisa memegang benda sendiri
Ø  Bayi juga sudah mulai senang bermain sendiri dengan mainannya. Jadi beri bayi mainan aman untuk bermain dan dipukul.
Ø  Pada usia 9 bulan – 1 tahun mulai ajari bayi untuk berdiri dan berjalan berpegangan (titah).
·         Character Education
Ø  Pada usia sekian perdengarkan doa-doa, contoh : doa sebelum makan, tidur, dan sebagainya
Ø  Perdengarkan kata-kata sopan sebelum meminta sesuatu, contoh : kata tolong
Ø  Perdengarkan kata sopan saat berada di dekat orang lain/ orang yang lebih tua, contoh : kata permisi
Ø  Perdengarkan dan ajarkan untuk mengucapkan teimakasih setelah diberi sesuatu oleh orang lain. Bayi dapat meniru ucapan terimakasih dengan kata-kata dan gerak badannya sendiri
Ø  Perdengarkan kata salamuntuk memulai perjumpaan dengan orang lain atau mengakhirinya.

·         Sosial Emosi
Ø  Bayi mulai berinteraksi dengan orang tua sejak lahir, ajarkan berinteraksi dengan anggota keluarga lain
Ø  Bayi pada usia sekian akan menangis jika bertemu orang belum dikenal sebelumnya
Ø  Bayi pada usia sekian juga sudah mulai berinteraksi dengan bayi seusianya. Namun belum terlalu banyak mereka lebih senang dengan bermain sendiri.
Ø  Bayi akan menangis jika kemauanya tidak dituruti, maka ajarkan bayi sedikit demi sedikit bahwa tidk semua kemauannya dapat dituruti.
Ø  Bayi akan merasa senang dan tertawa jika suasana disekitarnya menyenangkan dan nyaman.
2.      Anak usia 1-2 tahun
·         Kognitif
Ø  Mulai mengenal ciri-ciri : laki-laki dan perempuan. Jadi ajarkan pada bayi bagaimana ciri-cirinya dengan kata yang sederhana
Ø  Mulai mengenal benda yang berbeda ukuran. Ajarkan pada bayi dengan kata sesedarhana mungkin benda yang berukuran besar dan kecil
Ø  Mulai mengenal perbedaan bentuk tubuh antara bayi dan dewasa. Beri penjelasan sesederhana mungkin pada bayi perbedaan tersebut dengan memberi contoh “papa/mama dengan anak tersebut”
Ø  Mulai mengenal bagian-bagian anggota tubuh. Contoh tangan, mulut, mata, dan sebagainya.
Ø  Mulai mengenal warna. Ajarkan bayi untuk mengenal warna-warna dasar yang ada disekitar.
Ø  Mulai mengenal bentuk-bentuk benda. seperti bentuk lingkaran, bujursangkar, segitiga dan lain-lain. Ajarkan pada bayi tentang bentuk-bentuk dasar benda dengan memberikan mainan yang memiliki bentuk dan aman.
Ø  Mulai bisa diajarkan intuk menghitung angka dari angka yang terkecil. Contoh angka 1 – 10
Ø  Mulai bisa menghapal nama orang lain dan mengenal orang-orang yang ada di sekitarnya
Ø  Mulai dapat mengetahui fungsi dari benda-benda disekitarnya. Contoh gelas untuk minum, piring untuk makan.
Ø  Mulai mengenal berbagai macam hewan dan buah.

·         Language
Ø  Pada usia sekian bayi sudah mulai dapat mengatakan satu atau dua kata bahkan lebih kata-kata yang sederhana. Contoh : papa, mama, makan, minum, kakak dan lain-lain.
Ø  Anak juga sudah bisa menirukan kata-kata orang dewasa walaupun belum secara utuh dan belum jelas. Maka dari itu ajarkan pada anak kata-kata yang baik.
Ø  Anak juga sudah bisa diberikan kosakata lain. Contoh tentang antonym (besar dan kecil, panjang dan pendek) berilah penjelasan beserta contoh benda sehingga anak dapat mengerti dan dapat menggunakan kata tersebut dengan benar
Ø  Anak di usia sekian juga tertarik dan senang jika mendengar cerita. Cerita tentang hewan, tumbuhan, dan gambar-gambar lucu di buku dongeng.
Ø  Anak di usia sekian juga dapat meniru kata-kata dalam bahasa lain walaupun kurang jelas pengucapannya. Contoh : dia dapat meniru kata one, ball, big, red. Ajarkan pada anak kosakata sederhana dari bahasa lain dengan member contoh bendanya.
Ø  Anak dapat menyebut nama-nama hewan dan buah-buahan yang sering mereka lihat.
 
·         Fisik Motorik
Ø  Mulai dapat berjalan, baik berjalan sendiri maupun dibantu
Ø  Mulai dapat menjangkau dan mengambil mainan sendiri
Ø  Mulai dapat memukul benda yang dapat berbunyi
Ø  Mulai dapat memainkan benda-benda yang ada di sekitarnya.
Ø  Jika sudah bisa berjalan, mulai dapat berlari-lari dan melompat-lompat
Ø  Dapat menirukan pekerjaan rumah tangga yang dilakukan orang dewasa. seperti menyapu dan mengelap
Ø  Dapat  menggunakan sendok  sendiri saat makan.
Ø  Dapat mencoret-coret kertas menggunakan ensile, crayon, atau pena.
Ø  Mulai dapat mengumpulkan mainan yang berantakan.
Ø  Mulai dapat menunjukkan bagian anggota tubuh. Contoh : tangan, mulut, rambut, kaki, dan lain-lain.

·         Character Education
Ø  Mulai dapat diajarkan sikap berdoa. Baik sebelum makan, tidur, dan lain-lain
Ø  Anak sudah dapat mengucapkan terimakasih setelah diberi sesuatu oleh orang lain.
Ø  Anak sudah dapat menirukan kata tolong untuk meminta ditolong mengambilkan sesuatu atau minta tolong membantunya
Ø  Anak sudah dapat meniru kata permisi jika lewat di dekat orang yang lebih dewasa
Ø  Anak sudah dapat diajarkan untuk salam dan menjabat tangan orang yang lebih tua darinya
Ø  Anak sudah dapat diajarkan untuk bertanggung jawab atas apa yang dilakukan. Contoh selesai bermain harus dibereskan, sebelum dan selesai makan harus cuci tangan.
·         Sosial Emosi
Ø  Anak akan menangis atau diam saja apabila bertemu dengan orang yang belum dikenal
Ø  Anak mulai berinteraksi dengan teman sebaya. Dapat bermain bersama.
Ø  Juga ada saatnya anak saling bertengkar dengan teman sebayanya jika berebut barang.
Ø  Anak juga dapat mempertahankan apa yang dirasa menjadi miliknya.
Ø  Anak juga dapat memberontak apabila kemauannya tidak dituruti.

3.      Anak usia 2-3 tahun
·         Kognitif
Ø  Dapat menyebutkan bagian anggota tubuh beserta fungsinya.
Ø  Dapat membedakan bentuk bentuk benda. Contoh lingkaran, bujursangkar, segitiga, dan lain-lain.
Ø  Mengetahui cara merawat anggota badan, contoh mandi, gosok gigi, mencuci tangan dan lain-lain.
Ø  Mengenal warna-warna dengan lebih baik. Nama-nama hewan, tumbuhan, buah, dan berbagai macam orang yang mereka temui, dan lain sebagainya.
Ø  Mulai dapat membuat pola yang jelas saat menggambar.
Ø  Mengenal benda-benda disekitarnya beserta fungsinya. Contoh: buku untuk menulis, piring untuk makan, dan lain-lain.
Ø  Mengetahui cara untuk makan dan minum dengan benar. Mulai dapat di ajarkan cuci tangan buang air kecil dan besar di tempatnya yaitu di kamar mandi.
Ø  Mulai mengenal untuk melakukan kegiatan tanpa bantuan orang lain. Misal memakai sepatu sendiri.
Ø  Mengetahui letak suatu benda. seperti sepatu yang harus diletakkan di tempat sepatu.

·         Language
Ø  Mulai dapat berbicara kata-kata yang dapat dimengerti.
Ø  Menyebutkan warna dan angka.
Ø  Dapat meniru seseorang yang menyebutkan suatu kata dengan bahsa lain. Misal kata dalam bahasa Inggris.
Ø  Dapat memberitahu orang lain jika ingin dibantu mengerjakan sesuatu.
Ø  Dapat memberitahu apa nama benda yang dilihat oleh anak tersebut. Baik benda disekitarnya atau dalam bentuk sebuah gambar.
Ø  Dapat menirukan saat diperdengarkan sebuah lagu, walaupun Cuma satu atau dua kata.
Ø  Dapat menirukan dan mulai menirima materi alphabet dan angka yang diajarkan.

·         Fisik Motorik
Ø  Dapat berdiri diatas satu kaki tanpa berpegangan.
Ø  Makan sendiri tanpa di bantu, walaupun lama dan masih berantakan.
Ø  Dapat memakai dan melepas sepatu sendiri.
Ø  Dapat memeluk dan mencium orang yang terdekat.
Ø  Dapat melempar bola.
Ø  Dapat bermain permainan yang memerlukan gerakan badan.
Ø  Dapat naik dan turun tangga sendiri dengan berpegangan pada pegangan tangga.
Ø  Dapat menirukan gerakan senam.
Ø  Dapat menggunakan benda sesuai fungsinya. Contoh : mainan drum dipukul dengan stiknya.
Ø  Dapat menyusun balok atau lego.

·         Character education
Ø  Dapat menirukan sikap berdoa.
Ø  Dapat menjabat tangan orang tua, atau orang lain yang lebih tua darinya, atau dengan teman sebaya.
Ø  Dapat memberikan salam jika bertemu dengan orang lain.
Ø  Mampu mengucapkan terimakasih jika diberi sesuatu.
Ø  Dapat diajari untuk meminta tolong jika perlu bantuan orang lain.
Ø  Dapat diajari untuk mengatakan permisi jika ingin bermain bersama orang lain (ikut kegiatan orang lain).
Ø  Dapat diajari untuk menerima suatu barang dengan tangan kanan.
Ø  Dapat diajari untuk meminta dengan sopan barang milik orang lain, bukan merebutnya atau mengambil tanpa ijin.
Ø  Dapat diajari untuk bisa berbagi dengan orang lain.

·         Sosial Emosi
Ø  Saat baru beradaptasi dengan lingkungan baru, anak bisa saja menjadi pendiam.
Ø  Atau bahkan langsung bisa berdaptasi dengan lingkungan yang baru.
Ø  Dapat saling berbagi dengan teman sebaya atau orang lain.
Ø  Atau dapat mempertahankan barang yang memang miliknya, tanpa boleh dipegang oleh orang lain.
Ø  Terkadang anak usia sekian kurang mampu mengontrol emosi. Jika tidak sesuai dengan kemauannya maka bisa jadi anak akan menangis sejadi-jadinya.

4.      Anak  usia 4-5 tahun
·         Kognitif
Ø  Mengenal dengan lebih baik dan lebih banyak tentang berbagai macam benda dan makhluk hidup.
Ø  Mengerti  secara sederhana tentang perbedaan antara laki-laki dan perempuan, antara anak kecil dan dewasa.
Ø  Mampu menirukan atau menulis bentuk huruf. Mampu menghitung angka 1 sampai dengan 10 atau lebih, tetapi angka yang masih sederhana.
Ø  Mampu menyebut bentuk dari suatu benda.
Ø  Mampu mengggambar yang sudah memiliki bentuk dan pola sederhana.
Ø  Mampu memberi warna pada gambar yang belum diberi warna.
Ø  Mengetahui dan mampu melakukan cara untuk merawat diri. Contoh : mandi, gosok gigi, cuci tangan, dan lain-lain.
Ø  Mengerti nama-nama benda yang sehari-hari dijumpai beserta fungsi dari benda tersebut.
Ø  Mengerti tentang lawan kata (tinggi rendah, panjang pendek, besar kecil, dsb).
Ø  Mengerti tentang letak suatu benda.

·         Language
Ø  Mampu menirukan atau membaca huruf.
Ø  Mampu menceritakan pengalamannya.
Ø  Dapat menggunakan kalimat yang lebih kompleks.
Ø  Dapat menggunakan lawan kata dengan benar.
Ø  Mampu menyebut nama teman bermain atau belajarnya.
Ø  Dapat mengajukan pertanyaan yang sederhana.
Ø  Dapat menjawab pertanyaan yang sederhana.
Ø  Dapat menirukan kata-kata dengan menggunakan bahasa lain. Misal bahasa Inggris.

·         Fisik Motorik
Ø  Dapat menggunakan benda sesuai dengan fungsinya.
Ø  Senang bermain yang menggunkan gerak badan yang lebih. Contoh : kejar-kejaran.
Ø  Mulai suka melompat-lompat.
Ø  Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri.
Ø  Memakai pakaian sendiri walau agak susah dan lama.
Ø  Mampu memakai dan melepas kaus kaki dan sepatu sendiri.
Ø  Dapat naik dan turun tangga sendiri dengan berpegangan pada pegangan tangga.
Ø  Dapat menirukan gerakan senam.
Ø  Dapat menyusun balok atau lego menyerupai bentuk benda atau bangunan.
·         Character Education
Ø  Dapat menirukan sikap berdoa. Dan menirukan lafal bacaan doa.
Ø  Dapat menjabat tangan orang tua, atau orang lain yang lebih tua darinya, atau dengan teman sebaya.
Ø  Dapat memberikan salam jika bertemu dengan orang lain.
Ø  Mampu mengucapkan terimakasih jika diberi sesuatu.
Ø  Dapat  meminta tolong jika perlu bantuan orang lain.
Ø  Dapat  mengatakan permisi jika ingin bermain bersama orang lain (ikut kegiatan orang lain).
Ø  Menerima pemberian orang lain atau member kepada orang lain dengan menggunakan tangan kanan.
Ø  Dapat  meminta dengan sopan barang milik orang lain, bukan merebutnya atau mengambil tanpa ijin.
Ø  Dapat  berbagi dengan orang lain.

·         Sosial Emosi
Ø  Saat baru beradaptasi dengan lingkungan baru, anak bisa saja menjadi pendiam.
Ø  Atau bahkan langsung bisa berdaptasi dengan lingkungan yang baru.
Ø  Dapat saling berbagi dengan teman sebaya atau orang lain.
Ø  Atau dapat mempertahankan barang yang memang miliknya, tanpa boleh dipegang oleh orang lain.
Ø  Dapat sedikit mengendalikan emosinya, apabila mendapat arahan yang benar.

5.      Anak usia 5-6 tahun
·         Kognitif
Ø  Mengenal dengan lebih baik dan lebih banyak tentang berbagai macam benda dan makhluk hidup.
Ø  Mengerti  secara sederhana tentang perbedaan antara laki-laki dan perempuan, antara anak kecil dan dewasa.
Ø  Mampu menirukan atau menulis bentuk huruf. Mampu membaca huruf. Mampu menghitung angka.
Ø  Mampu menyebut bentuk dari suatu benda.
Ø  Mampu mengggambar yang sudah memiliki bentuk dan pola yang lebih kompleks.
Ø  Mampu memberi warna pada gambar yang belum diberi warna.
Ø  Mengetahui dan mampu melakukan cara untuk merawat diri. Contoh : mandi, gosok gigi, cuci tangan, dan lain-lain.
Ø  Mengerti dan sangat mengenal nama-nama benda yang sehari-hari dijumpai beserta fungsi dari benda tersebut.
Ø  Mengerti dengan baiktentang lawan kata (tinggi rendah, panjang pendek, besar kecil, dsb).
Ø  Mengerti dengan baik letak suatu benda.

·         Language
Ø  Mampu menirukan atau membaca huruf.
Ø  Mampu menceritakan pengalamannya.
Ø  Dapat menggunakan kalimat yang lebih kompleks.
Ø  Dapat menggunakan perbendaharaan kata dengan benar.
Ø  Mampu menyebut nama teman bermain atau belajarnya.
Ø  Lebih sering mengajukan pertanyaan.
Ø  Dapat menjawab pertanyaan.
Ø  Dapat menirukan kata-kata dengan menggunakan bahasa lain. Misal bahasa Inggris.

·         Fisik Motorik
Ø  Dapat menggunakan benda sesuai dengan fungsinya.
Ø  Senang bermain yang menggunkan gerak badan yang lebih. Contoh : kejar-kejaran.
Ø  Mulai suka melompat-lompat dan berlari-lari.
Ø  Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri.
Ø  Memakai pakaian sendiri walau agak susah dan lama.
Ø  Mampu memakai dan melepas kaus kaki dan sepatu sendiri.
Ø  Dapat meletakkan suatu benda di tempat yang benar.
Ø  Dapat naik dan turun tangga sendiri dengan berpegangan pada pegangan tangga.
Ø  Dapat menirukan gerakan senam.
Ø  Dapat menyusun balok atau lego menyerupai bentuk benda atau bangunan.

·         Character Education
Ø  Dapat menirukan sikap berdoa. Dan menirukan lafal bacaan doa.
Ø  Dapat menjabat tangan orang tua, atau orang lain yang lebih tua darinya, atau dengan teman sebaya.
Ø  Dapat memberikan salam jika bertemu dengan orang lain.
Ø  Mampu mengucapkan terimakasih jika diberi sesuatu.
Ø  Dapat  meminta tolong jika perlu bantuan orang lain.
Ø  Dapat  mengatakan permisi jika ingin bermain bersama orang lain (ikut kegiatan orang lain).
Ø  Menerima pemberian orang lain atau member kepada orang lain dengan menggunakan tangan kanan.
Ø  Dapat  meminta dengan sopan barang milik orang lain, bukan merebutnya atau mengambil tanpa ijin.
Ø  Dapat  berbagi dengan orang lain.
Ø  Dapat bertanggung jawab atas dirinya. Contoh : dapat membereskan sendiri mainannya.

·         Sosial Emosi
Ø  Saat baru beradaptasi dengan lingkungan baru, anak bisa saja menjadi pendiam.
Ø  Atau bahkan langsung bisa berdaptasi dengan lingkungan yang baru.
Ø  Dapat saling berbagi dengan teman sebaya atau orang lain.
Ø  Atau dapat mempertahankan barang yang memang miliknya, tanpa boleh dipegang oleh orang lain.
Ø  Dapat sedikit mengendalikan emosinya, apabila mendapat arahan yang benar.